Senin, 13 April 2015
Puluhan Tahun Tak Ada Perhatian,
Saat Hujan Seperti Kolam
NAD_Barakindo- Warga dan
DPRK mengeluhkan rusaknya jalan nasional di Kabupaten Bener Meriah, tepatnya disekitar
Kampung Lampahan menuju Simpang Teritit. Akibatnya, setiap kendaraan yang lewat
harus ekstra hati-hati agar tidak terjerembab kedalam lubang.
Lubang yang tersebar di beberapa lokasi itu dilaporkan sangat parah dan
mengancam keselamatan para pengguna jalan. Hal itu diperparah dengan lebar
jalan yang tidak memadai seperti layaknya jalan nasional pada umumnya.
“Sudah puluhan tahun ruas jalan tersebut tidak pernah diperbaiki atau
diaspal ulang. Yang ada hanya ditempel pada bagian yang berlubang. Itupun hanya
asal tempal. Padahal jalan tersebut, satu-satunya akses menuju Kabupaten Aceh
Tengah, Gayo Lues yang melintasi Bener Meriah,” ungkap Rizal Fahlevi, anggota
DPRK Bener Meriah, Selasa (7/4/2015)kemarin.
Selain DPRK, kerusakan yang terdapat pada jalan itu juga dikeluhan para
pengguna jalan yang melintas. Ketika hujan, terlebih pada malam hari, kerusakan
yang banyak terdapat di sepanjang jalan tersebut tidak terlihat.
Seperti dilansir media online leuserantara, kondisi jalan sudah menyerupai
kubangan air dengan kedalaman 20 hingga 30 centimeter. Irham, pengendara warga
Simpang Tiga Redelong menuturkan, kerusakan pada ruas jalan itu semakin
memprihatinkan. Saat musim hujan, jalan tersebut ibarat kolam.
“Rusaknya sudah lama, bahkansudah puluhan tahun. Soalnya tiap lewat
sini tambah rusak. Malah warga juga tidak mampu lagi mau berkata apa,” katanya.Belum
lagi drainase atau parit pembuang air yang tidak pernah diperbaiki, sehingga
kalau hujan jalan digenangi air. Pemerintah tak kunjung memperbaiki jalan ini,”
pungkasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar