Minggu, 03 Maret 2013
SUMSEL_BARAKINDO- Lagi-lagi proyek pelebaran
jalan nasional yang menggunakan anggaran tahun jamak tercium beraroma korupsi.
Kali ini adalah proyek pelebaran jalan Betung-Sekayu senilai Rp.123 miliar pada
Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi
Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikerjakan oleh PT.Gading Cempaka Graha.
Nuansa
korupsi itu tercium setelah aktivis Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) mendapat
keluhan dan dari sumber terpercaya.
Sumber yang
tak mau disebutkan namanya itu menjelaskan, bahwa user (Satker) proyek pelebaran jalan Betung-Sekayu diduga telah
mencairkan semua anggaran proyek MYC tersebut. Hal itu terlihat dari telah
diterbitkannya semua Surat Perintah Membayar (SPM).
“Rencana
fisik proyek itu hingga 10 Desember 2012 adalah sebesar 59,16 persen, tapi baru terealisasi 44,43
persen saja, sehingga terdapat deviasi (minus) fisik sebesar -14,73 persen.
Sementara realisasi penyerapan anggarannya sendiri, per 10 Desember 2012 sudah mecapai
62,51 persen (Rp.31,257 miliar-Red),
sehingga terdapat disparitas antara realiasi keuangan dengan capaian fisik
sebesar 18,08 persen, atau setara dengan Rp.7.690.000.000,00,-,” jelasnya.
Sumber itu
juga mengungkapkan, bahwa aroma korupsi tidak hanya berhenti sampai disitu,
sebab per 17 Desember 2012, Satker PJN Wilayah I Provinsi Sumsel juga
menerbitkan SPM dengan nomor 00973/001/2012 senilai Rp.18.742.812.050,-.
Sementara
itu, Kepala Satker PJN Wilayah I Provinsi Sumsel, Junaidi, yang dikonfirmasi
melalui Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) I Palembang,
Bastian Sihombing, membenarkan bahwa proyek tersebut adalah proyek Multi Years
Contrak (MYC). “Itu proyek Multi Years, selama dua tahun anggaran. Yang dibayar
baru dana yang tersedia untuk tahun anggaran 2012, dan sisanya di tahun
anggaran 2013,” katanya.
Namun, ketika
ditanya, apakah benar proyek MYC itu bernilai Rp.50 miliar dan sudah diterbitkan
semua SPM-nya, Bastian menampiknya. “Tidak, itu hanya dana tahun pertama,
kontraknya Multi Years,” singkatnya.
Meski
demikian, Bastian tidak berani menjawab pertanyaan tentang capaian fisik proyek
hingga 16 Desember 2012. Bastian juga tidak berani menjawab tentang apakah akan
ada penambahan nilai kontrak proyek pelebaran jalan Betung-Sekayu pada tahun
anggaran 2013 ini. Tidak hanya itu, Bastian pun tidak berani memberikan jawaban
ketika ditanya soal berapa panjang pekerjaan pelebaran tersebut.
Diketahui, proyek pelebaran jalan
Betung-Sekayu sebesar Rp.123 miliar, diperlebar dari sebelumnya 4,5 meter
menjadi 7 Meter dengan panjang 30 Km. Semula dana yang disediakan oleh Kementerian
PU adalah sebesar Rp.145 miliar, namun tendernya dimenangkan oleh PT.Gading
Cempaka Graha dengan kontrak bernomor KU.08.08/SPP-BPL/512/SPMK/IX/2012
tertanggal 06 September 2012. Paket tersebut adalah paket MYC dua tahun
anggaran yang mulai dikerjakan sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) sejak tanggal 07 September 2012 selama 480 hingga dilakukan PHO pada 30
Desember 2013 dan direncanakan akan dilakukan FHO pada 14 Desember 2015.
Dalam laporan Satker PJN Wilayah I
Sumsel, hingga akhir 2012 proyek tersebut sudah terlaksana sebesar 30,06
persen, atau setara dengan sekitar 9,06 Km. Dilihat dari nilai proyek yang ada,
proyek tersebut menelan biaya hingga Rp.4,1 miliar per kilometer.
Sementara untuk pembayarannya sendiri
sudah sebesar Rp.50 miliar. Hal itu terlihat dari telah diterbitkannya semua
Surat Perintah Membayar (SPM), yang terdiri atas SPM bernomor 0555/001/2012
tertanggal 17/09/2012 sebesar Rp.18.450.000.000,00,-, SPM bernomor 00768/001/2012
tertanggal 19/11/2012 sebesar Rp.3.248.647.010,00,-, SPM bernomor 00890/001/2012
tertanggal 10/12/2012 sebesar Rp.9.558.540.940,00,-, dan SPM bernomor 00973/001/2012
tertanggal 17/12/2012 sebesar Rp.18.742.812.050,00,-. Dari data yang ada juga,
terlihat bahwa pada tahun anggaran 2012, dana yang tersedia untuk pelebaran
jalan Betung-Sekayu adalah sebesar Rp.5,1 miliar. Diluar anggaran pelebaran
yang telah terserap pada TA 2012 sebesar Rp.50 miliar, Satker terkait juga
telah menyerap anggaran pemeliharaan rutin untuk ruas yang sama sebesar Rp.4,153
miliar. Selain dari dokumen yang diterima Barak, penyerapan anggaran sebesar
Rp.50 miliar itu juga diakui oleh Satker PJN Wilayah I Sumsel sendiri. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar