Rabu, 18 Desember 2013
Banten_Barakindo- Sejumlah
aktivis pergerakan tani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyatakan siap
menghadang beredarnya beras miskin (Raskin) yang menggunakan beras petani asing
(impor). Mereka beralasan, Kabupaten Lebak adalah daerah surplus bereas yang
menyumbang surplus beras nasional.
“Kami akan bersikap tegas jika Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandaglang
berani menyalurkan beras Raskin menggunakan beras impor. Karena selama ini
rakyat tani Lebak telah berjasa membangun kedaulatan pangan nasional dengan
tetap menjadi petani padi, meskipun terkadang di dzolimi oleh pemerintah,” ujar
Suhaemi, Ketua Pergerakan Masyarakat Tani (Permata) Lebak, Rabu (18/12/2013).
Ia menegaskan, pasar masyarakat tani harus dilindungi dari serangan
beras petani asing, agar tidak menjadi bulan-bulanan kaki tangan petani asing.
“Sekarang kami sedang mencari bukti-bukti otentik terkait informasi
beredarnya beras impor di Kabupaten Lebak. Dan kalau sudah kami temukan, maka
kami akan bikin tenda dan menginap hingga hitungan hari dan bahkan bulan
dikantor Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang sebagai bentuk protes keras.
Pokoknya kami siap menghadang beras impor di Lebak,” tegasnya lagi.
Sebelumnya, sejumlah aktivis pro rakyat tani Banten mengungkapkan
adanya indikasi penyaluran beras Raskin yang menggunakan beras impor di Tangerang,
Pandeglang, dan bahkan di Kabupaten Lebak. Para aktivis tersebut meminta
Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD bersikap tegas atas realitas yang cukup
memukul rakyat tani tersebut.
Beredarnya Raskin impor tersebut juga, sekaligus mematahkan
gembar-gembor Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang meminta Perum Bulog mengadakan
pesta di “Puncak Monas” untuk merayakan keberhasilan, karena tidak mengimpor
beras petani asing sepanjang tahun 2013 ini. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar