Selasa, 17 Desember 2013
Banten_Barakindo- Beredarnya
beras miskin (Raskin) yang menggunakan beras petani asing (impor-red) di Provinsi Banten yang notabene
sebagai salah satu daerah lumbung padi setelah Sulawesi, menimbulkan
keperihatinan dari berbagai pihak.
Setelah sebelumnya aktivis Barisan Pembela Rakyat Tani Lokal (Bapertal)
Banten melontarkan kritik tajam, kini giliran pemerhati rakyat tani miskin
Pandeglang yang angkat bicara.
“Semua elemen pergerakan rakyat tani harus mengambil sikap tegas dalam
menanggapi realitas ini. Kalau perlu, adakan protes tegas di Perum Bulog pusat
untuk menolak perampasan pasar masyarakat tani local oleh begundal-begundal
petani asing,” tegas Suhaidi, pemerhati rakyat tani miskin di Pandeglang,
Selasa (17/12/2013).
Ia mengajak organisasi-organisasi tani se-Banten untuk bersama-sama
mendesak Perum Bulog, agar tidak menyalurkan beras Raskin menggunakan beras
petani asing di daerah lumbung padi nasional.
“Pemerintah Daerah dan DPRD juga harus mengambil sikap tegas, menolak
beredarnya beras impor di Banten. Kalau bukan pemerintah, siapa yang akan
melindungi rakyat tani,” pungkasnya.
Sebelumnya di informasikan, Perum Bulog Subdivre Tangerang dan Subdivre
Pandeglang-Lebak disinyalir gencar menyalurkan beras Raskin menggunakan beras
impor. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar