Senin, 06 Januari 2014
DBMTR Banten
Diminta Tidak Main-Main
Banten_Barakindo- Belakangan ini, buruknya infrastruktur jalan di Provinsi Banten
menjadi sorotan utama bagi sejumlah pihak. Pasalnya, sejumlah ruas jalan yang
menjadi kewenangan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten
tersebut berada dalam kondisi yang sangat memperihatinkan dan membahayakan
nyawa para pengguna jalan.
Diantara ruas jalan yang rusak parah tersebut, terdiri
atas ruas jalan Serdang-Bojonegara-Merak (SBM), Cikupa, Legok-Parung Panjang,
Cisauk-Parung Panjang, Rangkasbitung-Cigelung, dan Palima-Ciomas.
Dari pantauan Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak),
kerusakan yang terjadi pada ruas jalan SBM-lan yang paling parah. Disepanjang
jalan tersebut terdapat lubang-lubang yang menganga dengan berbagai ukuran. Tak
ayal, setiap hujan turun, jalan itu tak ubahnya kubangan-kubangan kerbau,
sehingga tak jarang menyebabkan kecelakaan.
Kerusakan juga terdapat pada ruas jalan Raya Serang,
tepatnya didaerah Cikupa (Km.11,4). Pada lokasi tersebut kerusakan yang terjadi
hampir 200 meter. Selain berlubang, juga tergenang air hujan. Begitu pula pada
Km.12, genangan air bahkan menutupi separuh badan jalan, dan genangan air
paling parah terdapat pada Km.12,8.
Tak hanya itu, pada Km.13 justeru lebih para, karena
aspal sudah bercampur dengan lumpur. Genangan air berlanjut hingga Km.13,8,
tepatnya didepan SDN Cirewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa.
Selanjutnya, kerusakan yang terjadi pada ruas
Legok-Parung Panjang dan Cisauk-Parung Panjang lebih banyak berupa
keretakan-keretakan pada sambungan rigid
pavement dan penurunan setempat.
Kemudian ruas lain yang juga mengalami kerusakan adalah
ruas jalan Rangkasbitung-Cigelung. Beberapa waktu lalu, kerusakan pada ruas
tersebut bahkan sempat ramai di kritisi, lantaran belum lama dilakukan
pemeliharaan, langsung mengalami kerusakan. Ada dugaan, bahwa pemeliharaan yang
dilakukan asal jadi.
Begitu pula pada ruas jalan Palima-Ciomas. Pada ruas
tersebut memang terlihat sedang ada pekerjaan peningkatan/rehabilitasi, namun
belum juga selesai dikerjakan, sudah mulai tampak kerusakan yang terjadi.
“Sejak awal kami meragukan kemampuan Kepala Dinas (Kadis)
DBMTR Banten untuk menyelesaikan pembangunan jalan-jalan di Provinsi Banten.
Namun, pemangku kebijakan tidak mau mendengar aspirasi masyarakat, dan tetap
mengangkat Kadis tersebut,” ujar Koordinator Nasional Barak, Danil’s, Sabtu
(4/1/2014).
Ia meminta Kadis DBMTR dan jajaran mempertanggungjawabkan
penggunaan anggaran yang sebesar Rp.1,018 triliun pada TA 2013. “Rakyat bisa
memperbandingkan sendiri besaran anggaran dengan kualitas dan kuantitas jalan
dan jembatan yang dibangun DBMTR, apakah sudah sesuai atau belum?,” pungkasnya.
(Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar