Sabtu, 29 November 2014
Kaltim_Barakindo- Bupati
Kutai Kartanegara (Kukar), Rita Widyasari, geram melihat kondisi jalan nasional
di daerahnya yang tak kunjung diperbaiki. Dirinya heran dengan sikap pemerintah
pusat yang seakan mengesampingkan kepentingan masyarakat Kukar. Padahal Kukar
adalah daerah penyetor dana bagi hasil ke pusat sebesar Rp.130 triliun setiap
tahunnya.
“Di Kukar banyak jalan nasional yang rusak, termasuk jalan menuju Kota
Kukar, baik dari arah Balikpapan, Bontang dan ruas-ruas lainnya,” ujar Rita.
Ia mempertanyakan, kenapa hanya jalan Pantura yang selalu
diperbaiki. “Makanya saya kesal, Pantura
terus yang diperbaiki. Saya ini salah apa sama negara. Jalan kami rusak,
padahal kami setor dana bagi hasil Rp.130 triliun tiap tahunnya,” sesalnya.
Tidak hanya di Kukar saja, kerusakan jalan nasional pun dikeluhkan
masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar). Sebab, sejak beberapa bulan terakhir, jalan
menuju Kota Sintang, Kalbar juga dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup
parah.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki oleh pemerintah.
Padahal pada ruas jalan yang mengalami kerusakan itu, sudah sangat sering
terjadi kecelakaan lalu lintas. Khususnya pada kendaraan truk pengangkut barang
yang sering terbalik sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Seperti diungkapkan Suhardiman (40), salah seorang sopir truk angkutan barang
kepada Suara Pembaruan, beberapa waktu lalu. Menurut dia, kondisi jalan yang
rusak khususnya menuju Kota Sintang sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kondisi
jalan yang rusak itu terjadi di sekitar kilometer 5 menuju Sintang hingga ke Jembatan
Sintang.
“Kami mengharapkan perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan yang
rusak parah di Kota Sintang, agar aktivitas masyarakat berjalan normal,”
katanya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar