Jumat, 13 Februari 2015
Warga & Pihak Desa Protes
Keras
Jabar_Barakindo- Keluarga
Miskin (Gakin) penerima manfaat beras miskin (raskin) memprotes susutnya
timbangan raskin yang mereka terima dengan mendatangi kantor Desa Jati
Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (12/5/2015) kemarin.
Menurut warga, susut yang terjadi berkisar antara 3-4 Kg per karung.
Begitu pula kualitasnya yang dinilai buruk.
"Kalau soal kualitas beras, ya
bisa dimaklum. Soalnya, bagaimanapun enggak
akan ada raskin kualitas bagus. Tapi kalau timbangan susut banyak, ya kami sangat dirugikan. Kok bisa dalam sekarung yang mestinya
seberat 15 Kg berkurang hingga 12 Kg. Bahkan ada yang hanya 11,5 Kg," kata
Gun Gun, salah seorang warga.
Senada dikemukakan warga lainnya, Wahyu (49). Ia mengaku, raskin di
Garut sampai kapan pun tidak akan berubah, baik soal kualitas maupun kuantitasnya.
"Kalaupun ada perubahan, itu hanya sesaat. Selebihnya, ya seperti pepatah 'anjing menggonggong, kafilah berlalu'," ujarnya.
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Jati, Dian Randiana mengatakan, jatah raskin untuk Desa Jati pada 2015 ini sebanyak 432 karung atau setara dengan 6.480 kilogram. Raskin terebut diperuntukkan bagi sekitar 700 kepala keluarga.
"Sebenarnya dari kemarin banyak warga yang datang ke sini. Mereka protes karena setiap karung, isinya berkurang antara 3-4 Kg. Tahun lalu juga pernah ada isi timbanganya yang kurang, tapi hanya 1 kilogram, dan itu masih saya anggap wajar. Tapi kalau sekarang ya keterlaluan," kata Dian layaknya dilansir Bulog Watch.
Dia juga menyesalkan, kualitas raskin yang jauh menurun dibandingkan sebelumnya. Raskin tidak apek namun berwarna kehitam-hitaman.
"Kalau terjadi seperti ini, yang rugi warga. Sebab dari desa tetap dihitung satu karung seberat 15 Kg. Kasihan masyarakat. Memang harusnya beras dikembalikan lagi ke Bulog. Tapi sekarang aturannya lain. Mending-mending kalau ditukar itu timbangannya jadi pas 15 kilogram?, " ucapnya.
Dian juga menyebutkan, kasus serupa juga terjadi di desa lain, seperti Desa Jayaraga Tarogong Kidul, dan Desa Rancabango Tarogong Kaler. (Redaksi)*
"Kalaupun ada perubahan, itu hanya sesaat. Selebihnya, ya seperti pepatah 'anjing menggonggong, kafilah berlalu'," ujarnya.
Kepala Urusan Pemerintahan Desa Jati, Dian Randiana mengatakan, jatah raskin untuk Desa Jati pada 2015 ini sebanyak 432 karung atau setara dengan 6.480 kilogram. Raskin terebut diperuntukkan bagi sekitar 700 kepala keluarga.
"Sebenarnya dari kemarin banyak warga yang datang ke sini. Mereka protes karena setiap karung, isinya berkurang antara 3-4 Kg. Tahun lalu juga pernah ada isi timbanganya yang kurang, tapi hanya 1 kilogram, dan itu masih saya anggap wajar. Tapi kalau sekarang ya keterlaluan," kata Dian layaknya dilansir Bulog Watch.
Dia juga menyesalkan, kualitas raskin yang jauh menurun dibandingkan sebelumnya. Raskin tidak apek namun berwarna kehitam-hitaman.
"Kalau terjadi seperti ini, yang rugi warga. Sebab dari desa tetap dihitung satu karung seberat 15 Kg. Kasihan masyarakat. Memang harusnya beras dikembalikan lagi ke Bulog. Tapi sekarang aturannya lain. Mending-mending kalau ditukar itu timbangannya jadi pas 15 kilogram?, " ucapnya.
Dian juga menyebutkan, kasus serupa juga terjadi di desa lain, seperti Desa Jayaraga Tarogong Kidul, dan Desa Rancabango Tarogong Kaler. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar