Senin, 06 April 2015
Banten_Barakindo- Dalam
beberapa bulan terakhir, nama Guntur Muayat Bustomi (GMB) kian santer
diperbincangkan. Tak hanya dikalangan elite politik lokal, nama GMB bahkan sudah
menjadi topik diskusi yang menarik bagi berbagai kalangan masyarakat Pandeglang,
mulai dari perkotaan hingga ke pelosok-pelosok desa.
Ya, GMB semula digadang-gadang
oleh berbagai elemen masyarakat Kab.Pandeglang yang tergabung dalam wadah Generasi
Muda Banten untuk menjadi Calon Bupati Pandeglang pada perhelatan Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) langsung yang akan digelar pada Desember 2015 nanti.
Niat Generasi Muda Banten mengusung nama GMB bukanlah tanpa alasan. Karena
selain memiliki jiwa kepemimpinan yang didambakan rakyat, GMB dipandang sebagai
figur calon pemimpin yang memiliki jaringan luas, baik ditingkat nasional
maupun internasional.
Munculnya nama GMB dalam pesta demokrasi Pilkada Kab.Pandeglang, menghidupkan
harapan baru bagi rakyat yang religius terhadap sosok pemimpin yang dapat
menarik investor, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mendongkrak
pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Dan GMB dipandang sebagai figur calon pemimpin
yang mampu mewujudkan harapan itu.
Belakangan, Koordinator Nasional Protanikita, Bonang, menyatakan
dukungan. “Kami menyatakan dukungan penuh atas pencalonan GMB sebagai Bupati
Pandeglang,” ujar Bonang.
Menurut Bonang, sebagai figur yang selama ini dikenal dekat dengan masyarakat,
GMB adalah sosok yang dapat memahami kebutuhan masyarakat Kota Santri yang
religius.
“Kami percaya, sebagai figur yang selama ini berkecimpung dengan dunia
pertanian dan pangan, GMB mampu mendogkrak pertumbuhan ekonomi pertanian
berbasis warga. Rakyat Tani membutuhkan pemimpin seperti GMB,” tandasnya.
Tak hanya Protanikita, mantan wartawan internasional Radio Hilversum, M
Chandra yang kini aktif membina sejumlah organisasi lokal dan nasional pun,
menyatakan dukungan atas pencalonan GMB dalam Pilkada Kab.Pandeglang.
“Kami mendukung pencalonan GMB. Karena GMB adalah sosok yang sangat
memahami kultur budaya masyarakat Pandeglang,” ujarnya.
Untuk membangun kehidupan masyarakat yang religius, lanjutnya, dibutuhkan
seorang pemimpin yang inovatif. “Kami melihat semua itu ada dalam diri GMB. Selain
inovatif dan memiliki jaringan, dia terlahir dan dibesarkan ditengah-tengah keluarga
besar ulama yang cukup dikenal masyarakat luas,” pungkasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar