Jumat, 03 April 2015


Jabar_Barakindo- Para pengguna jalan nasional di Garut dan Banjar Provinsi Jawa Barat (Jabar), dihimbau ekstra hati-hati. Pasalnya, kerusakan yang terdapat pada ruas-ruas jalan nasional tersebut mempengaruhi tingkat kecelakaan lalu litas.

Seperti pada ruas jalan nasional Bandung-Tasikmalaya di wilayah Kecamatan Malangbong, Garut, dan ruas jalan nasional Moh. Isa di wilayah Cipadung, Kecamatan Purwaharja , Kota Banjar yang semakin hancur dan rawan kecelakaan.

"Beberapa waktu lalu terjadi laka lantas di jalur Malangbong akibat jalan berlubang. Banyaknya lubang memang memengaruhi tingkat kecelakaan, meski tidak meningkat secara signifikan," kata Kapolsek Malangbong AKP Suhartono, layaknya dilansir sindonews, Kamis (2/4/2015) kemarin.

Bila dirata-ratakan, tambah dia, laka lantas di jalur Malangbong terjadi satu kali dalam seminggu. Rusaknya jalan menjadi salah satu faktor penyumbang kecelakaan tersebut. "Selalu saja ada kecelakaan dalam setiap minggunya. Memang tidak semuanya akibat jalan berlubang,”ujarnya.

Selain menyumbang terjadinya kecelakaan, banyaknya lubang berukuran besar dan dalam juga kerap mengganggu arus lalu lintas. "Arus lalin sering terganggu, terlebih jalur itu selalu dilalui kendaraan besar, baik bus antar kabupaten dan provinsi, truk kontainer, serta kendaraan pribadi. Semua kendaraan ini mesti melambatkan lajunya saat melintas jalur Malangbong," ungkapnya.

Pada bagian lain, amblesnya badan jalan nasional Moh. Isa di wilayah Cipadung, Kecamatan Purwaharja , Kota Banjar semakin hancur dan rawan kecelakaan. Dalam jarak sekitar 200 meter di jalan yang tidak jauh dari wilayah perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dengan Kabuaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah itu, setidaknya ada dua titik krusial akibat badan jalan ambles.

Dari arah barat badan jalan yang ambles tidak jauh dari tikungan, berupa turunan tajam seperti cekungan. Akibatnya, kendaraan yang tetap melaju dengan kecepatan tinggi akan terpental. Selain itu, beberapa titik aspal di tengah jalan juga mulai tampak terbelah, ambles lebih dalam dibanding badan jalan. Kemudian pada sisi sebelah selatan juga terlihat beton penahan yang menonjol keluar akibat bagian aspal di sekitarnya melesak ke dalam hingga sekitar 15 centimeter. Kerusakan juga terlihat dari tebing penahan badan jalan di sisi utara maupun selatan jalan yang sudah pecah.

Sementara itu dari arah timur, tepatnya di sekitar Mapolsek Purwaharja, badan jalan juga ambles semakin dalam. Badan jalan yang sebelumnya tidak begitu bergelombang, saat ini berubah menjadi tanjakan tajam. Akibatnya, banyak pengemudi yang kaget ketika melintas lokasi tersebut. Amblesnya badan jalan yang disebabkan terjadinya patahan dari bawah tanan itu juga mengundang keprihatinan tersendiri dari mantan Wali Kota Banjar, Herman Sutrisno. Dia mengatakan, saat ini kondisi jalan di Cipadung sudah sangat rawan kecelakaan.

"Sebelumnya tidak begitu parah. Namun se’iring musim hujan, kondisinya menjadi sangat parah. Amblesnya sangat dalam dan rawan kecelakaan. Saya kira perbaikannya harus mendapat prioritas, jangan menunggu ada korban lagi," ujar Herman layaknya dilansir pikiran-rakyat, Rabu (1/4/2015 kemarin.

Dia mengungkapkan, jalan Moh. Isa merupakan jalan nasional, sehingga yang berhak menangani adalah pemerintah pusat. Instansi tersebut, harus segera turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang ada. "Sebelumnya, muncul wacana untuk memperbaiki jalan nasional tersebut dengan membangun jembatan. Namun, berubah dengan memerkuat pondasi tiang pancang. Yang pasti, sampai saat ini belum ada realisasinya. Saya kira lebih cepat lebih baik," imbuhnya.

Senada diungkapkan Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar, Harun Alrasyid. Menurutnya, badan jalan nasional Moh. Isa di Cipadung kondisinya semakin rusak parah. Selain badan jalan ambles, juga tembok penahan juga retak pada kedua sisinya. "Semakin rusak, amblesnya semakin dalam. Dengan kondisi jalan seperti itu, tentu saja rawan kecelakaan, karena badan jalan menjadi bergelombang," tandasnya. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung