Jumat, 17 Mei 2013

BANDAR LAMPUNG_BARAKINDO- Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta)Kota Bandar Lampung, memergoki pengopolsan beras bagi masyarakat miskin (Raskin) di gudang Perum Bulog, di Jalan Soekarno-Hatta, Campangraya, Bandar Lampung, Rabu (15/5/2013) kemarin.

Dalam prakteknya, disinyalir beras berkualitas buruk dioplos dengan beras impor asal India. Dalam penggerembekan itu, Polisi menggelandang dua orang, yakni seorang mandor, dan buruh untuk dimintai keterangan. Selain itu, petugas juga membawa barang bukti berupa beras oplosan.
Informasi yang berhasil dihimpun, beras yang dioplos di gudang Bulog Soekarno-Hatta itu merupakan beras berkualitas buruk yang berasal dari gudang Subdivre Bulong Lampung Utara. Beras itu sempat ditolak warga Lampung Utara lantaran kualitasnya buruk.
Menurut rencana, setelah di oplos, beras tersebut akan dikirim ke Jambi dan sebagian lagi akan dibagikan untuk keluarga miskin (Gakin) di Lampung. Beras yang dioplos tersebut, diduga beras untuk Gakin di Lampung Utara sekitar 1.000 ton, yang dikembalikan warga lantaran Tidak Memenuhi Syarat (TMS) untuk dikonsumsi.
Seperti dilansir media online lokal (Lampost.co),  Penggerebekan oleh aparat Polresta Bandar Lampung bekerja-sama dengan Polsek Sukarame itu, dibenarkan pegawai intstansi tersebut.
"Benar, tadi siang ada penggerebekan waktu ada pengoplosan beras di gudang jalan Soekarno-Hatta, Campangraya. Beras dari Lampung Utara itu sudah bermasalah di sana, malah dibawa ke Bandar Lampung, jelas menimbulkan masalah lagi," ujar salah seorang pegawai.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Nurochman, membenarkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait penggerebekan di gudang Bulog, di Jalan Soekerno-Hatta, Campangraya, Sukabumi, Bandar Lampung, kemarin.
Kata dia, hingga tadi malam, para saksi itu masih dimintai keterangan. "Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi. Hasilnya belum jelas," kata Nurochman.
Sementara Kadivre Bulog Lampung, Alif, saat dihubungi untuk konfirmasi melalui ponselnya tidak dijawab. Demikian pula ketika dihubungi via pesan singkat, juga tidak dibalas.
Terkait kualitas beras Bulog untuk warga miskin, Februari lalu Komisi B DPRD Kabupaten Pesawaran mendesak pihak Bulog segera mengganti jatah Raskin karena tidak layak konsumsi.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Komisi B DPRD setempat, Mustika Bahrum saat meninjau jatah beras tak layak konsumsi di Desa Cimanuk, Way Lima. "Bulog harus segera menukar beras tersebut. Masyarakat sangat membutuhkan Raskin," kata dia. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung