Minggu, 22 September 2013

Kualitas Raskin Jelek dan Timbangan Kurang

NTB_Barakindo- Aksi unjuk rasa sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) NTB masih terus berlanjut. Aksi demo lanjutan itu menuntut pencopotan Kepala Kepala Perum Bulog Sub-Divre II Bima, M.Saukani, yang sudah berlangsung sejak sebulan lalu.

Aksi yang selalu difokuskan di pertigaan Mada Pangga itu, bermula dari keperihatinan mahasiswa atas buruknya kualitas dan kurangnya timbangan Beras Raskin (Raskin) yang diterima Keluarga Miskin (Gakin) penerima manfaat Raskin disejumlah wilayah, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tidak hanya persoalan kualitas Raskin yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dan kurangnya timbangan yang menjadi sorotan, namun mahasiswa juga menyoroti dugaan adanya konspirasi antara Perum Bulog dengan mitra kerjanya yang melakukan pengadaan Raskin.

Menurut mahasiswa, akibat praktek pengadaan Raskin yang diduga syarat kongkalingkong itu, menyebabkan Gakin tidak bisa memperoleh beras yang berkualitas baik dan layak konsumsi seperti yang dipersyaratkan Inpres Perberasan.

Ricuh

Layaknya dilansir online lokal kampungmadapangga, unjuk rasa kemarin diwarnai aksi bakar ban di jalan lintas sumbawa. Aksipun berakhir ricuh, lantaran adanya isu pembakaran salah satu mobil truk milik warga, padahal mahasiswa hanya membakar ban bekas. Kericuhan bermula saat Julkarnain, pemilik truk asal Desa Tambe, Kecamatan Bolo, kelokasi mahasiwa menggelar aksi.

Meski sempat terjadi adu jotos antara kelompok Julkarnain dengan mahasiswa, namun berlangsung lama, karena langsung dilerai oleh aparat Kepolisian yang ada dilokasi. “Ini jelas ada yang memperovokasi aksi yang lakukan dengan damai,” tuding Rijal, koordinator aksi, di sela-sela aksinya.

Buntutnya, kedua belah pihak yang sempat adu jotos itu langsung saling melaporkan kepada pihak Kepolisian. Dikabarkan, Rijal dilaporkan karena diduga melakukan pemukulan terhadap Sofian dari kelompok Julkarnain, sehingga sekelompok warga Tambe pun berbondong-bondong mendatangi Mapolsek Madapangga. Kedatangan mereka langsung diterima oleh Kapolsek Madapangga, Ipda Much Nur. “Laporan ini tetap kami terima. Dan, terlapor (Rijal-red) akan dipanggil guna dimintai keterangannya. Jelasnya, kedua pihak akan kami panggil, sehingga persoalannya dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah,” katanya kepada wartawan.

Berusaha Menyuap Mahasiswa

Sementara pada aksi sebelumnya, Rizal juga  membeberkan usaha penyuapan terhadap dirinya dan rekan-rekannya hingga puluhan juta rupiah. Bahkan menurut pengakuan Rijal seperti dilansir m.kompasiana.com beberapa waktu lalu, selama aksi unjuk rasa berlanjut, mereka sempat didatangi oleh oknum yang mengaku dari pihak Bulog meminta agar persoalan yang menjadi tuntutan itu tidak dilanjutkan dengan imbalan yang menggiurkan (uang-red).

“Kami sempat ditawari puluhan juta rupiah agar tidak lagi berdemo, tapi kami menolaknya. Dan, menurut kami, dengan cara seperti itu, tentunya akan memberikan keleluasaan bagi oknum-oknum tersebut untuk bermain dibalik jeritan rakyat penerima Raskin,” kata Rijal, Senin (9/9/2013) lalu. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung