Selasa, 22 Oktober 2013
Jakarta_Barakindo- Lagi-lagi
pemilik akun twiter @TrioMacan2000 membahas tentang sosok Bunda Putri. Siapakah
dia sebenarnya ? Kenapa begitu banyak saksi tapi tidak memberi kejelasan ?
Inilah laporan versi Trio Macan soal Bunda Puteri, Ibu Ani SBY, Sylvia Soleha
dan Cikeas secara rinci.
Kesaksian Menteri Pertanian Suswono, Mantan Presiden PKS (LHI), anak
Ketua DS PKS Ridwan Hakim dan sejenisnya juga tidak beri kejelasan. Tidaklah
sulit bagi Suswono, Lutfhi dan Ridwan Cs utk menyebutkan nama asli dari
perempuan yang disebut dgn panggilan Bunda Putri itu. Kenapa mereka tidak mau
menyebut nama asli Bunda Putri itu ? Kenapa mereka malah melemparkan “bola
panas” ini ke SBY, Cikeas dan Istana?
Sebelum publik disuguhi teka teki siapa sesungguhnya Bunda Putri ini,
ada peristiwa yang mendahului terciptanya ‘teka-teki nasional’ ini. Peristiwa
pertama adalah ‘meledaknya’ kasus suap terkait kuota impor daging sapi. Aktor
atau wayang utamanya adalah : ahmad fathonah. Ahmad Fathonah atau nama
sebenarnya adalah Ahmad Olong adalah eks Terpidana 20 tahun di Penjara Barramah
Australia yg tiba2 bisa ‘bebas. Fatanah/ Olong terpidana 20 thn di LP Barramah,
akibat penyelundupan 385 imigran asal irak ke Australia, ‘dibebaskan’ secara
misterius. Belakangan diperoleh informasi, Olong yg baru jalani hukuman 2.5 thn
itu dibebaskan setelah dicapai kesepakatan antara pihak2 tertentu. Olong lalu
‘ditanam’ di PKS sebagai agen australia yg dipinjamkan kepada ‘pemerintah
Indonesia’. Ada keterlibatan mossad di sini.
Apa tujuannya ? Tdk lain adalah utk misi menghancurkan PKS dari dalam.
Misi itu sukses besar. KPK pun turut sebagai salah satu aktornya. Itu sebabnya,
KPK tanpa dasar dan tujuan yg jelas menciptakan panggung bagi media massa utk
buat opini sejelek2nya seputar PKS.
Skenario dimulai saat presiden SBY melawat ke LN dan tiba2 fatanah
(olong) ditangkap dan LHI ‘dipaksakan’ jadi TSK dan harus ditahan segera.
Kenapa LHI hrs segera dijadikan TSK dan ditahan malam itu juga? Supaya tdk ada
kesempatan bagi ustad Hilmi kontak SBY yang sedang di pesawat. Sesuai skenario
seharusnya PKS akan terus menjadi sasaran utk dihancurkan sampai tuntas, namun
ada beberapa ‘intervensi’ yang menghambatnya. Salah satu intervensi itu adalah
sosok Bunda Putri yg bermanuver tanpa sepengetahuan SBY. Tdk koordinasi. Tiba-tiba
masuk ke pusaran korupsi.
Sebelum isu ‘Bunda Putri’, ada ‘intervensi’ lain yg halangi kehancuran PKS
sesuai skenario, yakni isu kuda2an dan bukti2 korupsi istana. Ketika skenario
penghancuran PKS sdh demikian masif via penggiringan dan penciptaan opini
buruk, simbol2 islam pun terbawa2. Off side !
Ketika ustad Hilmi dipanggil utk bersaksi utk pertama sekali oleh
@KPK_RI, Hilmi tdk datang. Dia ke istana temui presiden SBY. Hilmi yg secara
resmi tdk bisa hadir di @KPK_RI gunakan alasan bhw dirinya sedang ada acara di
Padang, ternyata juga menghadap SBY. Hilmi ketemu SBY sambil bawa bukti2 bhw
korupsi pangan di Indonesia (beras, benih, pupuk, daging, sapi, dll) 95%
dilakukan oleh orang-orang SBY. Secara gamblang Hilmi menjelaskan keterlibatan
orang2 terdekat SBY yang menjadi MAFIA PANGAN dan Raja Korupsi Pangan Indonesia.
Nama2 Jusuf Gunawan Wangkar ( teman karib sby, staf khusus presiden
bidang pangan dan energi), Kurdi Mustofa (mantan sesmil presiden RI). Haji
Haris (ketua yayasan majelis zikir SBY, orang kepercayaan presiden), Lidya
(teman karib SBY, istri Jusuf GW), Kasan ( kakak Jusuf). Solichin Hidayat (
Dewas Bulog, org kepercayaan @iskan_dahlan), soetarto alimoeso ( Dirut Bulog,
teman SMA SBY), Faried (Direktur Bulog). Termasuk direksi BUMN Pangan
(Khairudin, Edi budiono, Wahyu, arief librato dll). Dan yg menakutkan SBY :
SENGMAN TJAHJA dan BUNDA PUTRI. Sengman Tjahja yg disebutkan oleh banyak saksi
memungut fee suap 40 miliar terkait izin kuota impor daging sapi, sudah duluan
kabur ke LN. Padahal para saksi menyebutkan bhw Sengman mengutip 40 miliar suap
fee utk kuota izin impor daging sapi itu utk dan atas nama presiden !
Sengman Buron…persis kayak buronnya Nazarudin dulu. Info bocor dan
@KPK_RI lamban. Sengaja beri kesempatan kepada mereka utk kabur/buron. Bagaimana
dengan Bunda Putri ? Kenapa dia tidak ikut kabur atau buron ke luar negeri ?
Karena posisi dan statusnya yang sulit ..mustahil buron. Berbeda dgn informasi
yang disampaikan TEMPO di Laput (laporan utamanya) bulan lalu, kami tetap yakin
Bunda Putri itu = Sylvia Solehah. informasi TEMPO sdh lama dinilai sbg
informasi KW3, Palsu, pengecohan dan pesanan, argumentasi2 TEMPO tidak
meyakinkan/lemah. Apalagi sejak TEMPO disuap oleh istana pasca muat berita
Laput tentang Korupsi Hambalang utk pertama kalinya dulu. TEMPO ya wassalaaam.
Diperkuat dengan kesaksian& dokumen Permai Grup bahwa Wahyu Muryadi Pemred
Tempo & 2 orang wartawan senior terima suap US$ 500.000 dari Nazar.
Kalau Bunda Putri adalah Sylvia Solehah, lalu siapakah Non Saputri itu?
Info cikeas mengatakan bahaw dia kaki tangan Sylvia Solehah. Non Saputri yang
disebut2 sebagai istri ketiga atau istri muda seorang dirjen di Kementan, tentu
mustahil bisa punya kekuasaan luar biasa. Non Saputri adalah kaki tangan Sylvia
Solehah. Kaki tangan lainnya adalah Widodo anak kandung Sylvia Solehah sendiri.
Sepak terjang Bunda Putri dan para kurcacinya ( Non Saputri, Widodo Wisnu
Sayoko, Arif Gundul) termasuk jaringannya : jusuf wangkar cs … sudah lama
terjadi. Persisnya saat wapres JK sudah tidak ada. Sylvia Soleha cs lah yang
menyapu bersih proyek-proyek besar di republik ini. Bahkan info orang dalam
Cikeas menyebutkan, ditangkapnya Hartati Murdaya Poo oleh @KPK_RI tdk terlepas
dari rivalitas kedua wanita itu.
Praktek Mafia yang dijalankan oleh Sylvia Solehah dan kurcaci2nya, sdh
menjadi fakta hukum dlm kasus korupsi Hambalang. Ada di BAP KPK. Mustahil Non
Saputri punya kekuasaan luar biasa besar, memerintah pejabat2 tinggi negara
& menteri-menteri jika dia bukan on behalf Ibu negara. Dan tidak mungkin
Non Saputri yang mendapatkan KUASA bertindak utk dan atas nama Ibu Negara.
Kuasa itu ada pada Sylvia Solehah. Kepercayaan Ibu Negara yang luar biasa besar
kepada Sylvia Solehah sejalan dgn statusnya sbg kerabat/ saudara dekat Ibu
Negara. Kuasa bertindak untuk dan atas nama Ibu Negara sejalan dgn status
Sylvia Solehah sebagai istri Kepala Rumah Tangga Kepresidenan-Cikeas.
Sylvia Solehah adalah istri Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo Kepala
Rumah Tangga Kepresidenan - Cikeas. Pejabat eselon I Setkab RI. Tidak ada siapa
pun yang bisa membantah bahwa siapa pun yang menjabat KRT Kepresiden Cikeas
pastilah orang terdekat Keluarga Presiden SBY. Pengakuan Presiden @SBYudhoyono
bhw dirinya tdk mengenal Bunda Putri harus dilihat dari perspektif semantik
belaka. Tapi kalau Presiden @SBYudhoyono mengaku dirinya tdk kenal dgn Sylvia
Solehah, itu adalah pengingkaran absolut terhadap fakta dan kebenaran.
Buya Hamka : “Akan tiba suatu masa dimana kejujuran, kebenaran dan
keadilan menjadi barang langka di negeri ini” masa itu kini sdh hadir. Rakyat
Indonesia kini setiap hari disuguhi kebohongan demi kebohongan dan perilaku
korup para pemimpinnya. Kebohongan-kebohongan itu semakin marak dan hadir
dimana2 karena legitimasi dan bantuan media massa yang juga menjadi corong
kebohongannya. Media massa memfitnah pahlawan menjadi bajingan, merekaya
bajingan menjadi pahlawan. Kebenaran dan kesalahan sulit dibedakan
Kondisi bangsa yg rusak parah alias kronis akut ini pastilah akan mencari
solusi terbaiknya sendiri apakah itu ? Wallahualam bissawab !!! ***
sumber:rimanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar