Kamis, 21 November 2013


Banten_Barakindo- Menjawab persoalan yang muncul dari laporan masyarakat tentang masih adanya warga yang luput dari berbagai program jaminan sosial dan  penanggulangan kemiskinan, Selasa (19/11/2013), Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Banten melalui Dinas Sosial Provinsi Banten mengadakan rapat koordinasi perlindungan sosial  dan pengentasan kemiskinan.

Acara itu menghadirkan sejumlah stekholder terkait, lintas SKPD (Dinkes dan Dindik), Dinas Sosial Kab./Kota se-Prov.Banten, Dewan Masjid Indonesia Banten, TP.PKK Banten, Baznas Banten, IPSM, dan Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak).

Dalam arahannya, Sekda Banten, Muhadi, menekankan kepada jajajaran pemerintah terkait agar bertindak cepat atas setia informasi dari masyarakat. ‘Pemerintah memiliki perangkat yang lengkap dari tingkat RT/RW, tapi kenapa masih ada warga kurang mampu yang luput dari pendataan. Karenanya kita tidak boleh hanya berpatok pada data Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, karena sudah tentu ada perubahan dalam kondisi rillnya,’ ujarnya.

Ia juga menjelaskan berbagai program pemerintah, baik pusat maupun Provinsi yang semuanya bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat kurang mampu (Rumah Tangga Miskin), seperti BOS, Jamsosratu, Gerbang Ratu, Raskin, BSM, Jamkesmas/Jamkesda, Jampersal, BLSM dan lain-lain.

‘Selain menambah kuota program yang sudah ada, pada tahun 2014 juga Pemprov Banten akan mulai mengoperasikan PT.Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) untuk mendukung permodalan bagi para pelaku usaha kecil dan koperasi,’ tegasnya.

Sementara Ketua TP PKK Provinsi Banten mengungkapkan, bahwa selama ini TP PKK terus membuat gebrakan dengan rajin turun ke masyarakat. ‘Selain telah memberikan beasiswa bagi siswa/i yang kurang mampu dan program-program nyata lainnya, kami juga terus melakukan kunjungan ke masyarakat untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya. Harus kita akui, bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan dari pemerintah dan uluran tangan kita semua,’ kata Pipih Muhadi.

Dilain pihak, Koordinator Barak, Danil’s menyampaikan apresiasi atas respon baik dari Pemprov Banten dan Pemkot Serang dalam merespon laporan Barak soal masih adanya masyarakat yang belum terdata dalam program-program perlindungan social, seperti yang dialami oleh Ibu Siti Rohimah, Warga Kp.Jakung Palima, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.

‘Harus diakui, bahwa Dinsos Provinsi Banten dan Dinsos Kota Serang ketika itu langsung turun menjenguk Ibu Siti. Dinsos juga langsung menawarkan sejumlah bantuan yang diperlukan, namun harus melalui proses pengajuan agar tidak melanggar aturan,’ katanya menambahkan, yang harus lebih diperhatikan lagi adalah pelayanan dari Dinas Kesehatan.

Danil’s juga mengusulkan agar Pemprov Banten lebih fokus membangun sektor pertanian yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Begitu juga dengan banyaknya laporan masyarakat soal buruknya kualitas Raskin di Pandeglang, yang harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah. ‘Tentunya sebagai saluran dari hasil produksi para petani itu diperlukan komitmen dari Perum Bulog dengan segera membentuk Divre Banten,’ tegasnya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Nandi Mulya, membeberkan sejumlah program yang telah dan tengah dilaksanakan oleh dinas terkait. ‘Kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Banten,’ tandasnya. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung