Senin, 16 Desember 2013
Di Pendeglang, Lebak & Tangerang
Beredar Raskin Impor
Banten_Barakindo- Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Banten diminta menolak beredarnya beras miskin (Raskin) yang
menggunakan beras petani asing (impor-red).
Pasalnya, beras produksi petani lokal di Banten mengalami surplus.
“Kami minta Pemprov Banten dan Pemda/Pemkot se-Banten menolak
beredarnya beras Raskin yang menggunakan beras petani asing. Pemda harus tegas
terhadap Perum Bulog, jangan biarkan pasar petani lokal direbut oleh
antek-antek petani asing,” ujar Usep, aktivis Barisan Pembela Rakyat Tani Lokal
(Bapertal) Banten, di Tangerang, Senin (16/12/2013).
Menurutnya, belakangan ini, Perum Bulog Subdivre Pandeglang-Lebak dan
Subdivre Tangerang gencar menyalurkan Raskin menggunakan beras impor. “Perlindungan
Pemda terhadap rakyat tani lokal masih harus dipertanyakan. Kenapa hal itu
terus dibiarkan? Bagaimana ini bisa terjadi di Provinsi yang produksi berasnya
melimpah?,” tegasnya.
Ia juga menilai, selama ini Perum Bulog Subdivre Tangerang dan Subdivre
Pandeglang-Lebak belum menunjukan keberpihakan terhadap para petani lokal di
Banten. “Ini perlu ketegasan dari Pemda untuk menghentikannya. Sebab kalau
tidak, maka sampai kapanpun pasar rakyat tani lokal akan terus dirampok oleh
para petani asing melalui antek-anteknya (para pemburu rente-red),” tandasnya.
Selain itu, Usep juga mempertanyakan gembar-gembor Menteri BUMN, Dahlan
Iskan, yang meminta Perum Bulog untuk berpesta di “puncak Monas” untuk merayakan keberhasilan Bulog yang tidak
mengimpor beras pada tahun 2013 ini. “Kalau memang tidak impor, lalu kenapa ada
beras impor yang beredar untuk Raskin di Pandeglang, Lebak, dan Tangerang.
Apakah itu beras selundupan?,” pungkasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar