Kamis, 09 Januari 2014


RTRW Tidak Memihak Pertanian, 19.000 Ha Jadi Lahan Industri

Serang_Barakindo- Selama 10 tahun terakhir, terhitung sejak 2003 hingga 2013, jumlah petani di Kabupaten Serang berkurang hingga 30 persen. Hal itu terungkap dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang.

Kepala BPS Kab.Serang, Syarif Hidayat mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir pihaknya telah melakukan survei dibidang pertanian. Dari hasil survei tersebut, terungkap jumlah Rumah Tangga (RT) Petani mengalami penurunan drastis, yakni sebanyak 30 persen.

“Dari data survei, dulu Kabupaten Serang didominasi oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Namun dalam 10 tahun terakhir, Rumah Tangga Petani terus mengalami penyusutan rata-rata 3 persen per tahun,” ujar Syarif.

Dari data yang ada, lanjutnya, jumlah Rumah Tangga (RT) Petani pada tahun 2013 hanya tersisa 127.483 RT Petani, dari sebelumnya pada tahun 2003 sebanyak 190.349 RT Petani, atau berkurang sebanyak 62.911 RT Petani.

Menurutnya, ada tiga Kecamatan yang mengalami penurunan RT Petani secara drastis, yakni di Kecamatan Kibin dari 8.649 pada 2003 menjadi 2.452 pada 2013, Kecamatan Bojonegara dari 6.455 pada 2003 menjadi 3.690 pada 2013, dan di Kecamatan Puloampel dari 5.131 pada 2003 menjadi 2.997 pada 2013.

“Penyusutan jumlah RT Petani pada tiga kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Kibin sebanyak 71 persen, Bojonegara 42,75 persen, dan Puloampel sebanyak 41,59 persen,” jelas Syarif.

Katanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah RT Petani terus menyusut dari tahun ke tahun, yakni banyaknya lahan yang telah beralih fungsi menjadi lahan industri (alih fungsi lahan-red) dan profesi petani tidak lagi menarik bagi generasi muda. “Sekarang banyak lahan pertanian yang telah beralih fungsi menjadi lahan industri, seperti di Kecamatan Kibin,” tegas Syarif layaknya dilansir Banten Pos, Rabu (8/1/2014) kemarin.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kasie Bina Produksi pada Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Serang, Zaldy Dhuhana. Menurutnya, selama 10 tahun terakhir, jumlah RT Petani terus berkurang. Hal itu terjadi lantaran banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan industri berdasarkan RTRW Perubahan fungsi lahan. Lahan pertanian yang sebelumnya seluas 49.000 Ha, kini telah berkurang menjadi 30 Ha.

“Saat ini 19.000 Ha lahan pertanian sudah tidak ada, karena fungsinya telah di ubah menjadi lahan industri. Contohnya di Kecamatan Kramatwatu seluas 2.400 Ha,” jelasnya. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung