Senin, 05 Mei 2014
Disaat Panen Raya
Pandeglang_Barakindo- Ironis, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten
yang selama ini dikenal sebagai daerah lumbung padi nasional, sejak beberapa
waktu terakhir telah dibanjiri oleh beras Movenas.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Barisan Rakyat Anti
Korupsi (Barak) dari berbagai sumber menyebutkan, dalam beberapa waktu
belakangan ini, dua kabupaten yang menjadi andalan Pemprov Banten dalam
mendulang produksi gabah nasional itu telah dibanjiri oleh ribuan ton beras
hasil Movenas dari Perum Bulog Surabaya Utara ke Perum Bulog Subdivre
Lebak-Pandeglang.
Hal itu pun mendapat kritikan tajam dari aktivis-aktivis
protani lokal, terutama Barak. “Harus dipertanyakan komitmen Perum Bulog
Subdivre Lebak-Pandeglang dalam melindungi rayat tani lokal? Kenapa daerah
surplus malah dibanjiri dengan beras Movenas dari daerah lain? Ada apa dibalik
semua ini?,” jelas Koordinator Barak, Danil’s.
Menurut Danil’s, kalau saja daerah minim produksi seperti
Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menerima beras Movenas, maka itu boleh-boleh
saja. “Tapi ketika Lebak dan Pandeglang yang setiap tahun selalu surplus
produksi dibanjiri beras Movenas, maka itu harus dipertanyakan, ada apa dibalik
semua itu? Kalau tidak sanggup bekerja, sebaiknya mengundurkan diri saja baik-baik.
Jangan rampas pasar petani lokal dengan beras Movenas,” tegasnya.
Selain persoalan beras Movenas, program Beras Miskin (Raskin)
untuk Kabupaten Pandeglang pun disinyalir bermasalah. Pasalnya, dalam setiap
karung Raskin yang disalurkan Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, diduga mengalami
penyusutan. Hal itu dijelaskan Roji Fahroji, Ketua LSM Ampera Pandeglang yang
juga salah satu Tim Monev Raskin Kabupaten Pandeglang.
"Entah ini di sengaja, atau kerjaan kuli angkut
gudang. Yang pasti setiap kali Raskin di distribusikan ke desa, beratnya selalu
tidak sesuai aturan, yang seharusnya per-karung beratya 15 Kg, berkurang
menjadi 13,5 Kg sampai 14 Kg," jelas Roji layaknya dilansir rilisnusantara
belum lama ini.
Karenanya, ia meminta Kasubdivre Bulog Serang segera
mengundurkan diri dari jabatannya. “Kami minta Kasubdivre Bulog
Lebak-Pandeglang segera mundur dari jabatannya. Karena selama kepemimpinan
Kepala Subdivre yang sekarang, program Raskin selalu bermasalah, seperti
kurangnya timbangan, lambannya respon terhadap SPA, Jadwal pengiriman yang
selalu tidak tepat waktu, dan berbagai persoalan lain,” tegasnya. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar