Senin, 18 Agustus 2014
Belum Cukupkah Alasan Mencopot
Kasubdivre ???
Banten_Barakindo- Bukti
hancurnya kualitas Beras Miskin (Raskin) yang disalurkan Perum Bulog Subdivre
Lebak-Pandeglang kembali ditemukan warga. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak
53.760 Kilogram Raskin yang dikirim untuk masyarakat penerima manfaat di Kecamatan
Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, dilaporkan bercampur dedek.
Dari laporan yang diterima Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), 53 ton
lebih beras Raskin yang dikirim untuk masyarakat Cikeusik pada Kamis
(14/8/2014) kemarin berasal dari Gudang Malingping.
“Kami tegaskan, agar Direksi Perum Bulog segera mengganti Kepala Sub
Divisi Regional (Subdivre) Bulog Lebak-Padenglang. Sebab, kalau yang
bersangkutan terus diberi kewenangan, maka selamanya hak masyarakat penerima manfaat
tidak akan terpenuhi sesuai amanat UU,” tegas Danil’s, Koordinator Barak.
Lebih jauh Danil’s menjelaskan, bahwa ada unsur korupsi dalam
penyaluran Raskin yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS). “Kalau beras yang
disalurkan itu TMS, maka jelas ada unsur perbuatan korupsi. Kami minta Direksi
Perum Bulog tidak meindungi perbuatan itu. Sebab kalau tidak, maka Direksi pun secara
sistematis turut terlibat didalamnya,” ujar Danil’s.
Sebelumnya, Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang juga diberitakan
menyalurkan Raskin berkualitas buruk, karena berwarna berwarna kuning dan
berdebu di Desa Hegarmanah, Kecamatan Penggarangan, Kabupaten Lebak,
Prov.Banten.
“Apakah belum cukup semua persoalan yang mengemuka belakangan ini
menjadi alasan untuk mengganti Kepala Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang ??? Ini
harus dijawab oleh Direksi Perum Bulog dengan tindakan nyata, bukan dengan
retorika untuk menutupi “kejahatan” yang ada,” jelasnya.
Dipihak lain, salah seorang warga Cikeusik yang minta dirahasiakan namanya
dengan alasan keamanan, meminta Perum Bulog tidak menghina masyarakat miskin
dengan beras seperti kecap. “Mohon maaf, Raskin untuk Kec.Cikeusik jangan
dikasih beras jelek yang seperti kecap dan banyak dedeknya. Walaupun yang makan
beras itu masyarakat desa, tapi mereka juga manusia yang harus kita hargai,”
ujarnya via pesan singkat. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar