Senin, 20 Oktober 2014
Barak Harap Kinerja Pejabat Baru
Lebih Baik
Jakarta_Barakindo- Per 15
Oktober 2014, Perum Bulog merombak (alih tugas) pejabat struktural jenjang I
dan III terhadap 10 pejabat dari tingkat pusat hingga daerah.
Ke-10 pejabat yang di alih tugas itu terdiri atas Achmad Ma’mun yang
semula menjabat sebagai Kepala Divisi Regional (Kadivre) DKI dan Banten beralih
tugas menjadi Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perum Bulog. Sementara
posisi Achmad Ma’mun digantikan oleh Awaludin Iqbal yang semula menjabat
sebagai Kadivre Yogyakarta.
Pejabat lain yang di alih tugaskan adalah Langgeng Wisnu yang semula
menjabat sebagai Kepala Bulog Subdivre (Kasubdivre) Malang, menempati posisi
baru sebagai Kadivre Yogyakarta. Kemudian Arsad yang semula menjabat sebagai
Kepala Subdivisi Perberasan Divisi Industri memikul jabatan baru sebagai
Kasubdivre Bulog Malang, Didin Syamsudin yang semula sebagai Kasubdivre Ciamis
menjabat sebagai Wakil Kadivre Jatim, dan Cecep Panji Nandia yang semula
menjabat sebagai Kepala Subdivisi Pengadaan Dalam Negeri pada Divisi Pengadaan
menjabat sebagai Kasubdivre Ciamis.
Selanjutnya, Yayat Hidayat yang semula sebagai Kasubdivre Cirebon
menjabat sebagai Kepala Divisi Pengadaan Direktorat Pelayanan Publik, Miftahul
Ulum yang semula sebagai Kasubdivre Tangerang menjabat sebagai Kasubdivre
Cirebon, Sri Handayani yang semula sebagai Kepala Subdivisi Pengamatan Harga
dan Pasar pada Divisi Analisa Harga dan Pasar menjabat sebagai Kasubdivre
Tangerang, dan Nurman Susilo yang semula sebagai Kepala Subdivisi Non
Perberasan pada Divisi Industri dipecaya sebagai Kepala Subdivisi Pengamatan
Harga dan Pasar pada Divisi Analisa Harga dan Pasar.
Koordinator Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Danil’s, yang selama
ini intens mengkritik kebijakan
pengadaan, pengelolaan dan penyaluran beras miskin (raskin) berharap, agar
semua pejabat yang dilantik pada 20 Oktober 2014 tersebut dapat mengemban
amanah.
“Utamanya pada lingkungan Divre DKI dan Banten. Kami harap Kadivre dan
Kasubdivre yang baru mampu mengelola raskin dengan baik, sehingga layak
dikonsumsi oleh masyarakat penerima manfaat. Kami tidak ingin lagi mendengar ada
keluhan kurangnya timbangan, buruknya kualitas, dan tidak sampainya raskin ke tangan
masyarakat penerima manfaat,” harap Danil’s. (Redaksi)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar