Rabu, 04 Februari 2015


Jakarta_Barakindo- Tiga orang dalam lingkaran Istana disebut-sebut tengah menjalankan aksi menjauhkan Presiden Joko Widodo dengan Parpol-Parpol pendukungnya. Tudingan itu diantaranya dilontarkan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Tanpa menyebut nama, Masinton menyebut pihak yang tengah melakukan hal itu sebagai "Brutus". (lihat: Kata Politisi PDI-P, Jokowi Dihalang-halangi "Brutus" di Istana).

Selain Masinton, tuduhan sama juga diungkapkan dalam salah satu blog di Kompasiana. Dalam blog tersebut, secara gamblang disebutkan tiga pembantu Jokowi sebagai pihak yang tengah menjauhkan Presiden dengan parpol pendukung. Mereka yang dituduh adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tiga orang itu disebut sebagai "Trio Macan Istana" (lihat: “Trio Macan Istana” di Ring Satu Jokowi).

Saat dikonfirmasi, ketiga orang tersebut membantahnya. "Cari tahu saja sendiri, saya enggak ada urusan," kata Rini, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, layaknya dilansir kompas.com, Selasa (3/2/2015).

Senada dengan Rini, Luhut juga membantah dirinya memiliki niat menjauhkan Jokowi dari Parpol-Parpol pendukungnya. "Ah, enggak ada itu," kata Luhut singkat.

Sementara Andi Widjajanto sendiri yang menyampaikan bantahan dengan argumentasi lebih panjang. Menurut Andi, elite-elite partai pendukung dapat memiliki akses khusus tanpa melalui birokrasi saat ingin menemui atau berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.

"Silakan ditanya ke PDI Perjuangan yang dimaksud siapa. Tapi setahu saya, partai-partai itu memiliki akses ke Presiden tidak hanya lewat Mensesneg yang mengatur jadwal, tapi bisa juga akses-akses langsung yang diberikan oleh Presiden," ujar Andi. (Redaksi)*.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung