Rabu, 03 Juni 2015


Dugaan Pencatutan Nama Menteri pun Perlu Didalami

Jakarta_Barakindo- Dalam melakukan audit khusus atas pelaksanaan tender pengadaan barang/jasa pemerintah dilingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Denpasar TA 2015, Inspektur Khusus (Irsus) pada Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta tidak takut menginvestigasi keterkaitan antara Kabalai BPJN VIII Denpasar, Syaiful Anwar dengan PT Sinar Bali, dan perusahaan-perusahaan jasa konstruksi asal Sumatera yang mendapatkan paket proyek di lingkungan Balai BPJN VIII Denpasar.

“Itjen harus berani melakukan audit investiasi (khusus) untuk membuka tabir dugaan keterkaitan Kabalai BPJN VIII Denpasar dengan PT Sinar Bali dan beberapa perusahaan jasa konstruksi asal Sumatera yang mendapatkan paket proyek dilingkungan Balai BPJN VIII Denpasar. Itjen tidak boleh mengabaikan segala informasi yang ada, agar tidak dianggap bekerja berdasarkan pesanan oknum-oknum pejabat dan kontraktor tertentu,” ujar Koodinator Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak), Danil’s, Selasa (2/6/2015).

Menurut Danil’s, dari informasi yang dihimpun Barak, ada dugaan bahwa peliknya persoalan yang terjadi dilingkungan Balai BPJN VIII Denpasar, tidak terlepas dari persoalan tender proyek yang diduga dikawal.

Lebih lanjut Danil’s menjelaskan, pihaknya yakin seorang Menteri tidak akan mau terlibat dalam persoalan seperti itu. Meskipun pada saat pelaksanaan tender ada pihak-pihak yang datang ke salah satu pejabat dan mengaku-ngaku sudah menghadap Menteri agar dimudahkan dalam memenangkan tender, namun diyakini hal itu hanyalah sebatas pengakuan dari oknum tertentu yang hendak mencatut nama Menteri. “Kami hanya meminta Irsus mendalami informasi dugaan adanya oknum kontraktor yang mengaku sudah menghadap Kabalai,” tegasnya.

Selain itu, Danil’s meminta Itjen mendalami dugaan pencatutan nama Menteri PU Pera. “Kami juga mendapat informasi, bahwa ada oknum pejabat yang diduga meminta salah satu Kasatker diganti dengan alasan Menteri marah karena adanya laporan dari salah satu kontraktor yang kalah tender,” katanya menambahkan, meski hal itu perlu dipertanyakan, namun hingga saat ini Barak masih yakin seorang Menteri tidak akan mau terlibat dalam persoalan seperti itu. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung