Kamis, 09 Juli 2015


Tuntut Penggantian Kabalai BPJN VIII (Bali, NTB, NTT) di Denpasar

Jakarta_Brakindo- Tuntutan pencopotan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (Bali, NTB, NTT) di Denpasar, Syaiful Anwar, yang datang dari berbagai elemen masyarakat Nusa Tenggara, nampaknya semakin memanas. Hal itu terlihat dari intens-nya komunikasi yang dibangun Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) dengan berbagai elemen masyarakat Nusa Tenggara.

“Kalau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) tidak segera mengganti Kepala Balai BPJN VIII Denpasar, Syaiful Anwar, dengan figur yang memahami kultur budaya masyarakat Nusa Tenggara, serta bisa selaras dengan program kerja Pemerintah Daerah (Pemda), kami pastikan 1.500 massa Barak siap menggelar aksi demonstrasi dan menginap dipelataran Kementerian PU Pera,” ujar Koordinator Barak, Danil’s, Rabu (8/7/2015).

Menurutnya, Kepala Balai BPJN VIII Denpasar, Syaiful Anwar, tidak lagi cakap untuk memimpin pembangunan infrastruktur-infrastruktur vital di Nusa Tenggara.

“Nusa Tenggara membutuhkan Kepala Balai yang menjunjung tinggi kearifan lokal, menghargai para ulama dan tokoh masyarakat, selaras dengan Pemda, dan bersih dari persoalan hukum,” tegasnya.

Pihaknya, kata Danil’s, menghormati setiap keputusan para pemangku otoritas di Kementerian PU Pera untuk Nusa Tenggara, asalkan tidak melabrak norma-norma yang dipegang tegus oleh masyarakat Nusa Tenggara.

“Kami berharap para pemangku otoritas di Kementerian PU Pera, mendengarkan harapan masyarakat Nusa Tenggara. Karena masyarakat Nusa Tenggara hanya meminta Kementerian PU Pera mendukung program pemberantasan korupsi yang gencar digaungkan pemerintahan Jokowi-JK,” pungkasnya. (Redaksi)*

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori Berita

Recent Posts


Statistik Pengunjung