Kamis, 24 Desember 2015
Rp 591,5 Miliar APBN di Balai
Besar PJN X Jayapura Belum Terserap
Jayapura_Barakindo- Setidaknya
Rp 591,5 miliar APBN pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) X
Jayapura masih belum terserap. Anggaran itu tersebar, diantara pada Satuan
Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satker P2JN) Papua Barat yang masih
deviasi antara 18 hingga 44,59 persen.
Barisan Rakyat Anti Korupsi (Barak) menilai, belum maksimalnya penyerapan
anggaran menandakan lemahnya kinerja Balai Besar PJN X Jayapura dan jajarannya.
“Kami tetap berpendapat, agar Balai Besar dan Satker yang kinerja
penyerapan anggarannya lemah segera dievaluasi,” ujar Koordinator Barak, Danil’s,
Kamis (24/12/2015).
Dari informasi yang berhasil dihimpun Barak
Online Group hingga Rabu 23 Desember 2015, lemahnya kinerja Balai
Besar PJN X Jayapura terlihat pada rendahnya penyerapan anggaran bagi Perencanaan
Jalan Ruas Wilayah I Manokwari dan Wilayah IV Bintuni (APBN-P PA2) senilai Rp 1,6
miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,24 persen, Perencanaan
Teknis Peningkatan Struktur dan Berkala Jalan Provinsi Papua Barat (APBN-P PA2)
senilai Rp 1,6 miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar
-18,36 persen, Perencanaan Jalan Ruas SP. Wonama-Bofuer (APBN-P PA2) senilai Rp
1,6 miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,20
persen, dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Ruas nasional dan Strategis Manokwari
20 senilai Rp 701 juta pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar
-18,53 persen.
Rendahnya kinerja keuangan itu terlihat pada Pengawasan Jalan dan
Jembatan Ruas Nasional dan Strategis Manokwari 21 senilai Rp 760 juta pada Satker
P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,22 persen, Pengawasan Jalan dan
Jembatan Ruas Nasional dan Strategis Maybrat 6 senilai Rp 799 juta pada Satker
P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -23,21 persen, Perencanaan Jalan
Ruas Nasional dan Strategis Wilayah I Manokwari senilai Rp 1,6 miliar pada Satker
P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -21,20 persen, Perencanaan Jalan
Ruas Nasional dan Strategis Wilayah IV Bintuni dan Wondama senilai Rp 1,6
miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,10 persen, Perencanaan
Jembatan Ruas Nasional dan Strategis Wilayah IV Bintuni dan Wondama senilai Rp 1,9
miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,24 persen,
dan Perencanaan Jalan Ruas Nasional dan Strategis Provinsi Papua Barat senilai
Rp 1,3 miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -24,00
persen.
Hal sama juga terjadi pada Perencanaan Jembatan Ruas Nasional dan
Strategis Provinsi Papua Barat senilai Rp 1,9 miliar pada Satker P2JN Papua
Barat yang masih deviasi sebesar -18,18 persen, Perencanaan Jalan Ruas Nasional
dan Strategis Manokwari 2 senilai Rp 1,5 miliar pada pada Satker P2JN Papua
Barat yang masih deviasi sebesar -18,33 persen, Perencanaan Jembatan Ruas Prafi-Menyambou-Anggi-Ransiki
senilai Rp 1,9 miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar
-18,49 persen, Core Team Desain Provinsi Papua Barat senilai Rp 1,8 miliar pada
Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -33,11 persen, Perencanaan
Jalan Ruas Nasional dan Strategis Wilayah II Sorong dan Maybrat senilai Rp 1,6
miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -34,44 persen, Perencanaan
Jalan Ruas Nasional dan Strategis Wilayah V Fakfak dan Kaimana senilai Rp. 1,6
miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -24,44 persen, Perencanaan
Jembatan Ruas Nasional dan Strategis Wilayah V Fakfak dan Kaimana senilai Rp
1,8 miliar pada Satker P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -19,31
persen, Perencanaan Jalan Ruas Raja Ampat senilai Rp 1,5 miliar pada Satker
P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -44,95 persen, dan Perencanaan Ruas
Jalan Nasional Maruni - Mameh (APBN-P PA2) senilai Rp 1,5 miliar pada Satker
P2JN Papua Barat yang masih deviasi sebesar -18,79 persen. (Red)*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar